Waktu Ibarat Seperti Pedang & Perjalanan Hidup Ini Seperti Permainan Catur

Bismil laahir rahmaanir rahiim.

Dalam kitab suci al-Qur'an surat ke 103, jumlah ayatnya 3, semua diturunkan di kota Mekah (Makkiyah). Menjelaskan bahwa manusia berada dalam kerugian jika tidak melakukan kebaikan.

Firman Allah s.w.t :
"Demi waktu". Sesungguhnya manusia itu berapa dalam kerugian. Kecuali, orang-orang yang beriman & mengerjakan amal kebajikan, serta saling menasehati supaya menjalankan kebenaran, & saling menasehati supaya sabar menghadapi kesukaran." (QS. Al-Ashr : 1-3)
Pada surat ini Allah s.w.t bersumpah dengan waktu. Itu menunjukkan bahwa waktu berperan penting dalam perjalanan hidup kita. Dalam waktu kita dapat mengetahui ada peristiwa-peristiwa, dengan mana kita dapat menemukan hal-hal tentang kekuasaan Allah serta keluasan ilmu-Nya.

Wahai saudara-Ku, coba perhatikan baik-baik, pergantian antara malam & siang, peredaran & bulan, adanya kebahagian & kesengsaraan, senang & susah,  sehat & sakit, kaya & miskin, dst......

Jika kita mau memperhatikan semua peristiwa yang terjadi di dunia ini, maka ia akan dapat mengantarkan kita kepada perkara yang mengandung pemikiran yang sehat & bijaksana bahwa dunia ini ada yang menciptakan & mengaturnya.

Subhanallah....

Betapa beruntung orang-orang yang menggunakan waktunya dengan baik demi mencapai kebahagiaan di dunia & akhirat. Tetapi, betapa ruginya orang-orang yang menyia-nyiakannya.

Jika kita ibaratkan, waktu itu seperti pedang..
Maksudnya jika kita tidak gunakan untuk m3m3nggal, maka kita sendirilah yang akan di p3nggalnya.

Sedangkan perjalanan hidup itu seperti permainan catur & yang menjadi lawan kita adalah waktu...
Maksudnya ketika gilaran melangkah buah catur pada kita, maka kita harus melangkah.  Kalau kita biarkan giliran kita berlalu, maka kita akan berikan sangsi. Karena tidak di benarkan untuk menunda-nunda waktu. Tetapi bagi manusia yang pintar & bijaksana, ia akan berusaha sekuat tenaga & sebisa mungkin untuk melangkah. Karena dia tau bahwa waktu akan terus berjalan tanpa henti, menit demi menit, hari demi hari, dst....

Jika kita menyadari bahwa kegagalan kita ketika waktu yang ditinggalkan tadi saat tiba giliran untuk melangkah, masih dapat dimanfaat sebaik-baiknya.
Tetapi alangkah ruginya jika orang yang bertanya dalam hati setelah terjadi kegagalan, dengan membuat berbagai alasan yang mengkambinghitamkan waktu, seperti..."andai aku punya waktu, andai aku tidak ragu-ragu, andai aku diberi kesempatan, andaikata....andaikata...

Sikap yang demikian ini, ia bukan mempergunakan waktu, tapi malah membuang-buang waktu, karena sehebat apapun alasan, dia tetap merupakan alasan, bukan perbuatan yabg nyata.

Oleh karena itu, marilah kita pergunakan waktu sebaik-baiknya, agar dapat memberikan yang terbaik dalam perjalanan hidup kita.

Demikian penjelasan yang kami dapat sampaikan dari penjelasan dalam Qur'an surat Al-Ashr ayat 1-3 ini.
Terima kasih atas kunjungannya. Selanjutnya baca juga: Perkara halal yang paling dibenci oleh Allah.
Salam, Tim iPendidikan.