iPendidikan.com - Apa kabar adik-adik tercinta? Semoga selalu diberi kesehatan & kelancaran dalam belajar.
Kali ini kita belajar tentang jamur, lichenes, & mikoriza.
Sebelum mulai... berdo'a dulu yuk....
Berdo'a mulai.......
Kali ini kita belajar tentang jamur, lichenes, & mikoriza.
Sebelum mulai... berdo'a dulu yuk....
Berdo'a mulai.......
Jamur.
Jamur adalah organisme eukariotik dengan dinding sel terbuat dari kitin & tidak memiliki klorofil. Jadi dalam mendapatkan makanannya, jamur bersifat sebagai parasit (baik parasit obligat maupun parasit fakultatif) maupun sebagai saprofit.Ciri-ciri Jamur.
- Tidak memiliki klorofil.
- Cara hidupnya bersifat heterotrof (parasit maupun saprofit).
- Bersifat eukarotif yang mempunyai dinding sel.
- Pada umumnya tubuh jamur multiseluler, tetapi ada juga yang uniseluler.
- Bentuk tubuh jamur berbentuk filamen (benang)/ membentuk tubuh buah, pada jamur multiseluler biasanya berbentuk bulat sedangkan pada jamur uniseluler berbentuk oval.
- Kebanyakan jamur dijumpai di tempat yang lembab, agak asam, pada bahan organik, maupun pada bahan makanan.
- Hidup sebagai saprofit maupun parasit pada manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Struktur Tubuh.
Struktur vegetatif jamur berbentuk filamen panjang bercabang mirip benang yang disebut hifa. Hifa jamur memanjang bercabang-cabang & berjalinan membentuk miselium. Tetapi, terdapat jenis jamur tertentu yang hifanya terpisah oleh sekat/ruang antar sel yang disebut septum.
Berikut beberapa tipe struktur hifa pada jamur adalah:
- Hifa septat uninekleus (Hifa bersekat ini tunggal), adalah hifa dengan sel yang berinti tunggal.
- Hifa aseptat (hifa yang tak bersekat), adalah hifa yang tidak memiliki sekat sehingga antara satu dengan lainnya tidak dilapisi oleh sekat/membran.
- Hifa septat multinukleus (hifa yang bersekat ini banyak), adalah hifa dengan sel berinti banyak.
Reproduksi Jamur.
1. Secara s3ksual (generatif).
Reproduksi s3ksual pada jamur dilakukan lewat kontak gametangium & konjugasi.
Spora s3ksual diperoleh dengan dari pembelahan meiosis. Macam2 spora s3ksual antara lain adalah zigospora, oospora, askospora, & basidiospora.
2. Secara as3ksual (vegetatif).
Reproduksi as3ksual pada jamur dilakukan dengan cara membelah diri, yaitu menghasilkan dua sel anak yang serupa, pembentukan kuncup maupun pembentukan spora. Spora as3ksual dihasilkan dari pembelahan sel dengan cara mitosis. Macam-macam spora as3ksual diantaranya adalah blastospora, konidiospora, klamidospora, & sporangiospora.
Klasifikasi Jamur.
Jamur terdapat empat divisi berdasarkan strutur butih & cara reproduksinya. Yaitu:
1. Ascomycota.
Ascomycota berkembang biak secara s3ksual dengan cara membentuk askospora di dalam askus. Askus berkumpul membentuk tubuh buah (askokarp ).
Kebanyakan anggota ascomycota hidup sebagai parasit pada organisme lain, & menjadi saprofit pada sisa organisme, serta ada juga yang hidup bersimbiosis dengan alga biru maupun alga hijau ber sel satu membentuk lichenes.
Ascomycota memiliki hifa bersekat & berinti banyak serta dapat menghasilkan spora s3ksual yang disebut askospora yang terbentuk di dalam askus & tidak berfagela.
Ascomycota dikelompokkan menjadi tiga kelas berdasarkan macam2 bentuk askokarpnya.
Kebanyakan anggota ascomycota hidup sebagai parasit pada organisme lain, & menjadi saprofit pada sisa organisme, serta ada juga yang hidup bersimbiosis dengan alga biru maupun alga hijau ber sel satu membentuk lichenes.
Ascomycota memiliki hifa bersekat & berinti banyak serta dapat menghasilkan spora s3ksual yang disebut askospora yang terbentuk di dalam askus & tidak berfagela.
Ascomycota dikelompokkan menjadi tiga kelas berdasarkan macam2 bentuk askokarpnya.
- Hemiascomycetes (anggota jamur yang tidak membentuk askorkarp & tidak memiliki hifa dengan tubuh bertunas dari bulat/oval yang dapat bertunas sehingga berbentuk rantai sel/hifa semu). Misalnya Saccharomyces sp.
- Plectomycetes (jenis jamur yang memiliki askokarp berbentuk bulat tertutup seperti bola yang disebut kleistotesium). Misalnya Aspergillus sp.
- Pyrenomycetes (kelompok jamur yang memiliki askokarp dengan bentuk khusus yang dilengkapi dengan ostiolum). Ostiolum adalah lubang untuk melepas askus & askospora. Misalnya Neurospora sitophila.
2. Basidiomycota.
Basidiomycota adalah kelompok jamur yang memiliki tingkat perkembangan yang tinggi jika dibandingkan dengan kelompok jamur lainnya.
Jenis jamur basidiomycota berkembang biak dengan cara s3ksual & as3ksual.
Secara s3ksual dengan cara konjugasi , sedang pada as3ksual dengan cara membentuk tunas, konidia, & fragmentasi miselium.
Kelompok jamur ini bersifat makroskopis dengan tubuh buah yang besar. Hifanya bersekat dengan sambungan apit. Tubuhnya bersel banyak/multiseluler. & miseliumnya mamasuki ujung ataupun seluruh substrat.
Jamur yang termasuk dalam kelompok ini , diantaranya adalah jamur merang (Volvariella ), jamur kuping (Auricularia polytricha ), Jamur api (Puccinia graminis ), Jamur tiram (Pleurotes ), & jamur karat (Ustilago rirens ).
3. Zygomycota.
Kelompok divisi zygomycota memiliki dinding sel yang mengandung kitin dengan hifa tak bersekat (Hifa soenositik ) & miseliumnya bercabang banyak. Biasanya zygomycota hidup sebagai saprofit pada nasi, roti, maupun bahan makanan lainnya, serta terdapat juga ysng hidup sebagai parasit.
Jenis jamur ini berkembang biak dengan cara s3ksual (generatif), & as3ksual (vegetatif).
Secara s3ksual dengan cara konjugasi antara hifa (+) dengan hifa (-) & menghasilkan spora. Sedangkan secara as3ksual terjadi dengan membentuk spora di dalam sporangium yang terletak pada ujung hifa. Kemudian... spora pecah mengeluarkan miselium untuk membentuk individu baru. Misalnya Rhizopus sp (ragi tempe).
4. Deuteromycota.
Deuteromycota disebut juga jamur tidak sempurna (fungi imperfecti ) karena belum diketahui perkembangbiskan generatifnya.
Kelompok jamur ini memiliki hifa bersekat dengan dinding sel terbuat dari kitin.
Deuteromycota hidup sebagai parasit pada tanaman tinggi & menjadi saprofit di berbagai materi organik.
Jenis jamur ini berkembang biak secara as3ksual (vegetatif) dengan membentuk konidia maupun menghasilkan hifa khusus yang disebut konidium, sedangkan secara s3ksual (generatif) hingga saat ini belum diketahui.
Jenis jamur ini diantaranya adalah Microsporium, Verticillium alboatrum, Epidermophyton floocosum, & Diploria.
Peranan Jamur Dalam Kehidupan.
a. Jamur yang menguntungkan.
- Penghasil zat antibiotik penisillin. Misalnya Penicillium notatum & Penicillium chrysogenum.
- Penghasil asam sitrat. Misalnya Aspergillus niger.
- Berperan dalam membuat oncom. Misalnya Neurospora maydis.
b. Jamur yang merugikan.
- Penyebab penyakit panu pada manusia. Misalnya Tinea versicolor.
- Penyebab penyakit sariawan pada mulut & kerongkongan. Misalnya Candida albicans.
- Penyebab penyakit busuk pada tanaman polong2an. Misalnya Rhizotonia solani.
Lichenes (Lumut kerak/Liken).
Lichenes adalah simbosis antara jamur mikobion dengan alga fikobion.
Biasanya jamur mikobion berasal dari golongan Amcomycota & Basidiomycota, sedangkan fikobion biasanya berasal dari chorophyta (alga hijau) & Cyanobacteria (alga hijau-biru).
Pada umumnya lichenes berbentuk talus yang tipis & hidupnya sebagai epifit pada batang pohon.
Lichenes berkembang biak secara as3ksual terjadi dengan cara fragmentasi maupun soredium, yaitu bagian dari talus yang terlepas & terbawa angin maupun air ke tempat lain. Lalu tumbuh menjadi lichenes baru. Sedangkan secara s3ksual pada jamur menghasilkan askospora pada tubuh buah yang bentuknya mirip mangkok.
Lichenes mampu bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang panas, dingin, & kering luar biasa sehingga lichenea disebut juga vegetasi perintis.
Lichenes dibedakan menjadi tiga berdasarkan bentuk, yaitu:
Lichenes dibedakan menjadi tiga berdasarkan bentuk, yaitu:
- Folios (lichenes yang bentuknya seperti daun). Misalnya Umbellicaria.
- Fruktikos (lichenes yang bentuknya seperti semak). Misalnya Usnea longgisima.
- Krustos (lichenes yang berbentuk mirip kerak yaitu seperti corat-coretan kecil yang panjang di pepohonan. Misalnya Graphis.
Berikut beberapa jenis lichenes yang bermanfaat diantara adalah:
- Certraria islandica, dipakai sebagai bahan ramuan obat.
- Cladonnia rangiferia, dipakai sebagai makanan hewan terutama rusa.
- Usnea sp, digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional.
- Roccelia tinctoria, berguna sebagai bahan pembuat kertas lakmus.
Mikoriza.
Mikoriza adalah jamur yang berbentuk payung. Mikoriza memiliki hifa yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Mikoriza sifatnya menguntungkan tanaman.
Jenis jamur yang tergolong dalam mikoriza adalah dari jenis Ascomycota, Basidiomycota, & Zygomycota.
Mikoriza terdapat dua jenis yaitu:
- Endomikoriza, yaitu jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman dengan hifa menembus akar sampai kel sel2 korteks. Misalnya jamur endomikoriza yang bersimbiosis dengan tanaman kol, anggrek, maupun bit.
- Ektomikoriza, yaitu jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Misalnya jamur ektomikoriza yang bersimbiosis dengan tanaman pinus.
Manfaat mikoriza
- Menjamin terselenggaranya proses biogeokimia.
- Penghalang biologis terhadap infeksi patogen akar.
- Meningkatkan absorpsi hara dari dalam tanah.
- Meningkatkan zat pengatur tumbuh seperti auksin.
- Meningkatkan produksi hormon pertumbuhan.
- Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kelembapan yang extrem maupun kekeringan.
Cukup sekian, semoga bermanfaat bagi adik-adik semua.
Terima kasih atas kunjungannya. Salam, Tim iPendidikan.