iPendidikan.com - Setelah manusia menghuni bumi ini, mereka berusaha untuk ingin mengetahui & mendapatkan jawaban tentang mulai dari bagaimana bumi terbentuk, kapan terbentuknya, serta peristiwa apa saja yang sudah terjadi. Untuk menjawab pertanyaan ini bukanlah hal yang mudah karena harus menggunakan beberapa teori ataupun hipotesis dari segala sesuatu yang telah terjadi di muka bumi ini.
Geologi sejarah merupakan salah satu cabang geologi yang dipakai sebagai acuan dalam mempelajari sejarah terjadinya bumi serta peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi.
Berikut beberapa teori yang mendukung terjadinya bumi & peristiwa yang pernah terjadi di bumi adalah:
Konsep uniformitarisma menyatakan bahwa waktu sekarang merupakan kunci pada masa lampau (present is the key to the past). Sedangkan pada waktu sekarang ini terjadi waktu pelapukan, perlipatan, pengangkatan, & sedimentasi, maka proses itu pun pernah terjadi juga pada waktu lampau.
Hukum superposisi, menyatakan bahwa pada batuan sedimen dalam kedudukan yang belum berubah, bagian atas merupakan bagian yang relatif muda jika dibandingkan dengan bagian bawah.
Hukum kejadian horizontal, menyatakan bahwa dalam satu tahap pelapisan pada saat awal terbentuk memiliki kedudukan horizontal. Apabila lapisan tersebut sudah membentuk sudut dengan bidang horizontal menunjukkan bahwa pelapisan tersebut sudah pernah terangkat.
Hukun kejadian menerus, menyatakan bahwa dalam proses sedimentasi akan menghasilkan pelapisan yang tebalnya sama apabila tidak terjadi gangguan di tempat terjadinya. Jika ditemui lapisan yang semakin menipis, maka bisa karena disebabkan oleh adanya gangguan pada saat proses sedimentasi sedang berlangsung.
Umur kulit bumi*) dapat ditetapkan secara relatif.
Umur kulit bumi adalah usia lapisan kulit bumi yang dihitung dari terbentuknya bumi hingga saat ini. Sedangkan umur relatif bumi adalah umur kulit bumi yang dinyatakan sesuai dengan jenis-jenis makhluk hidup pada zaman tersebut.
Sejarah kehidupan di bumi baru dimulsi sekitar 3,5 miliar tahun lalu dengan munculnya mikroorganisme sederhana yaitu alga & bakteri, lalu di ikuti dengan organisme bersel banyak.
Pada 440 juta tahun yang lalu secara bertahap kehidupan yang lebih kompleks memulai berevolusi.
Perkembangan tumbuhan dimulai oleh Tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berujung (gymnospermae), & yang terakhir tumbuhan berbunga (angiospermae). Sedangkan pada perkembangan hewan diawali dari invertebrata, ikan, amfibi, reptilia, burung, & mamalia, kemudian muncullah manusia.
Geologi sejarah merupakan salah satu cabang geologi yang dipakai sebagai acuan dalam mempelajari sejarah terjadinya bumi serta peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi.
Berikut beberapa teori yang mendukung terjadinya bumi & peristiwa yang pernah terjadi di bumi adalah:
A. Teori Uniformitarisma.
Teori ini dikemukakan oleh James Hutton, dengan melakukan proses sedimentasi yang terjadi di sungai, danau, maupun pantai di daerah skotlandia. Ia membuat kesimpulan bahwa ketampakan pada batuan sedimen yang terbentuk pada masa lampau dapat ditemui pula pada proses pembentukan sedimen yang terjadi pada masa sekarang ini.Konsep uniformitarisma menyatakan bahwa waktu sekarang merupakan kunci pada masa lampau (present is the key to the past). Sedangkan pada waktu sekarang ini terjadi waktu pelapukan, perlipatan, pengangkatan, & sedimentasi, maka proses itu pun pernah terjadi juga pada waktu lampau.
B. Teori Malapetaka.
Teori ini dikemukakan oleh orang perancis yaitu Baron Georges Cuvier, seorang ahli dalam bidang anatomi, tetapi juga mempelajari geologi yang sudah banyak mempelajari tentang fosil vertebrata yang merupakan hasil penelitian di daerah Paris & sekitarnya.C. Hukum Intrusi.
Hukum intrusi dikenal juga hukum penerobosan yang dikemukakan oleh A.W.R. Potter & H. Robinson. Suatu intrusi batuan akar berusia lebih muda dibandingkan batuan yang diterobosnya.D. Hukum Steno.
Steno adalah seorang ahli geologi dari Itali. Ia mengemukakan dari beberapa hasil pengamatannya, muncul tiga hukum yang berlaku untuk batuan sedimen. Hukum-hukum tersebut yaitu Hukum superposisi, Hukum kejadian horizontal, & Hukum kejadian menerus.Hukum superposisi, menyatakan bahwa pada batuan sedimen dalam kedudukan yang belum berubah, bagian atas merupakan bagian yang relatif muda jika dibandingkan dengan bagian bawah.
Hukum kejadian horizontal, menyatakan bahwa dalam satu tahap pelapisan pada saat awal terbentuk memiliki kedudukan horizontal. Apabila lapisan tersebut sudah membentuk sudut dengan bidang horizontal menunjukkan bahwa pelapisan tersebut sudah pernah terangkat.
Hukun kejadian menerus, menyatakan bahwa dalam proses sedimentasi akan menghasilkan pelapisan yang tebalnya sama apabila tidak terjadi gangguan di tempat terjadinya. Jika ditemui lapisan yang semakin menipis, maka bisa karena disebabkan oleh adanya gangguan pada saat proses sedimentasi sedang berlangsung.
E. Hukum Urutan Fauna.
Di dalam urutan batuan sedimen, sekumpulan lapisan dapat mengandung kumpulan fosil tertentu, begitu pun sekumpulan lapisan di atas ataupun di bawahnya.F. Prinsip William Smith.
Pada tahun 1816 menurut prinsip william smith urutan lapisan sedimen dapat di acak secara lateral dengan mengenai kumpulan fosilnya yang didiagnostik apabila kriteria litologinya tak menentu.Umur kulit bumi*) dapat ditetapkan secara relatif.
Umur kulit bumi adalah usia lapisan kulit bumi yang dihitung dari terbentuknya bumi hingga saat ini. Sedangkan umur relatif bumi adalah umur kulit bumi yang dinyatakan sesuai dengan jenis-jenis makhluk hidup pada zaman tersebut.
Sejarah kehidupan di bumi baru dimulsi sekitar 3,5 miliar tahun lalu dengan munculnya mikroorganisme sederhana yaitu alga & bakteri, lalu di ikuti dengan organisme bersel banyak.
Pada 440 juta tahun yang lalu secara bertahap kehidupan yang lebih kompleks memulai berevolusi.
Perkembangan tumbuhan dimulai oleh Tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berujung (gymnospermae), & yang terakhir tumbuhan berbunga (angiospermae). Sedangkan pada perkembangan hewan diawali dari invertebrata, ikan, amfibi, reptilia, burung, & mamalia, kemudian muncullah manusia.