iPendidikan.com - Assalamu'alaikum wr wb...
Bismil laahir rahmaanir rahiim. Wahai adik adik-Ku, kali ini kita akan membahas secara singkat tentang keserakahan manusia yang sudah di jelaskan dalam kitab suci al-Qur'an surat Al-fajr ayat 15 - 20. Ayat ini diturunkan di kota Mekah.
Bismil laahir rahmaanir rahiim. Wahai adik adik-Ku, kali ini kita akan membahas secara singkat tentang keserakahan manusia yang sudah di jelaskan dalam kitab suci al-Qur'an surat Al-fajr ayat 15 - 20. Ayat ini diturunkan di kota Mekah.
Allah s.w.t berfirman:
Padahal tuhan tidak memberikan kekayaan kepada seseorang karena memulikannya, sebaliknya tidak juga menyempitkan rezekinya karena hinanya di sisi Tuhan. Tetapi memuliakan & menghinakan seseorang oleh Tuhan, tidak ada sangkut pautnya dengan harta, baik banyak maupun sedikit. Seperti yang dijelaskan pada ayat berikutnya. Firman Allah s.w.t:
Wahai adik-adikku ! Gunakanlah nikmat Tuhan dengan bersyukur & patuh kepada-Nya.
Mengapa engkau harus memandang sesuatu dari sisi negatifnya saja?
Ingat ! Muliakanlah anak yatim & beri makanlah orang-orang miskin di sekitarmu.
Janganlah engkau menumpuk hartamu, karena harta tidak akan mampu untuk menambah usiamu walaupun hanya satu hari !!
Cukup sekian pembahasan singkat ini, semoga dapat memberikan manfaat bagi teman-teman semua. Terima kasih atas kunjungannya. Salam, Tim iPendidikan.
"Adapun manusia itu bila mendapat ujian dari Tuhannya berupa kemuliaan & kesenangan, maka dia berkata: "Tuhan telah memuliakan aku". Sebaliknya jika ia mendapat ujian pula dari Tuhannya dengan menyempitkan rezekinya, maka dia berkata: Tuhan sedang menghinakan aku". (QS. Al-fajr : 15 - 16)Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa betapa enaknya ucapan manusia saat memperoleh ujian dari Allah s.w.t.
Padahal tuhan tidak memberikan kekayaan kepada seseorang karena memulikannya, sebaliknya tidak juga menyempitkan rezekinya karena hinanya di sisi Tuhan. Tetapi memuliakan & menghinakan seseorang oleh Tuhan, tidak ada sangkut pautnya dengan harta, baik banyak maupun sedikit. Seperti yang dijelaskan pada ayat berikutnya. Firman Allah s.w.t:
"Bukan begitu persoalannya yang benar, kamulah yang tidak mau memulikan anak yatim. Dan tidak mau mengajak orang lain untuk memberi makan orang miskin. Dan memakan harta pusaka secara keterlaluan. Dan kamu sangat berlebilah dalam mencintai kekayaan itu." (QS. Al-fajr : 17 - 20).Dalam kitab tafsir Al-Qur'an "Adz-Dzikraa, 1991 " maksudnya berlebih-lebihan adalah baik dalam jumlah maupun dalam cara mendapatkannya. Sebagai contohnya mencampur adukkannya dengan harta sendiri, maupun cara lain yang berakibat kerugian bagi orang yang berhak menerimanya.
Wahai adik-adikku ! Gunakanlah nikmat Tuhan dengan bersyukur & patuh kepada-Nya.
Mengapa engkau harus memandang sesuatu dari sisi negatifnya saja?
Ingat ! Muliakanlah anak yatim & beri makanlah orang-orang miskin di sekitarmu.
Janganlah engkau menumpuk hartamu, karena harta tidak akan mampu untuk menambah usiamu walaupun hanya satu hari !!
Cukup sekian pembahasan singkat ini, semoga dapat memberikan manfaat bagi teman-teman semua. Terima kasih atas kunjungannya. Salam, Tim iPendidikan.