Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Pada Masa Praaksara Beserta Soal

iPendidikan.com - Suatu masyarakat berusaha untuk mewariskan sejarah & kebudayaannya untuk keturunan selanjutnya. Proses pewarisan ini dilakukan dengan beberapa cara. Sebagai contoh masyarakat praaksara, proses pewarisan dengan cara lisan (penuturan). Dalam ilmu sejarah cara lisan ini disebut dengan oral tradition.

Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Pada Masa Praaksara

Bagaimana pendapat ahli sejarah mengenai tradisi lisan?

Menurut Kuntowijoyo, bahwa tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang merekam masa lampau masyarakat manusia. Sedangkan menurut Jan Vansina, bahwa kesaksian lisan yang disampaikan dengan cara verbal dari satu generasi ke generasi selanjutnya yang disebut dengan istilah tradisi lisan (oral tradition ).

Tradisi lisan ditemukan dalam kebudayaan lisan pada masyarakat yang belum mengenal tulisan.

Tradisi lisan adalah sumber sejarah yang merekam masa lalu.

Ciri - ciri tradisi lisan adalah:

Tradisi lisan berawal dari generasi sebelum generasi sekarang. Hal ini menunjukkan fungsi pewarisan pada tradisi lisan.
Pesan-pesan disampaikan secara lisan, baik lewat ucapan, nyanyian, ataupun musik.

Tradisi lisan ada sejak manusia memiliki kemampuan untuk berkomunikasi. Walaupun belum mengenal tulisan tetapi mereka telah mampu merekam pengalaman masa lalunya.
Sebagai contoh tradisi lisan adalah:
  • Aktivitas membuat gerabah yang awal dikenal pada masa bercocok tanam yang semakin berkembang.
  • Aktivitas bercocok tanam hingga sekarang masih terdapat karena diwariskan dengan cara bertahap & turun temurun dari nenek moyang  kita kepada generasi selanjutnya.

Pada masyarakat praaksara yang sudah mengenal tulisan, pewarisan masa lalu dilakukan secara lisan. Tujuannya supaya generasi penerus mengetahui kejadian2 penting di masa lampau yang sudah dialami oleh leluhurnya.

Adapun beberapa cara masyarakat praaksara mewariskan kebudayaannya yaitu sebagai berikut:

Melalui Keluarga.

Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama kali anda kenal. Cara sosialisasi dalam keluarga pada masyarakat praaksara diantaranya adalah:

a. Adat istiadat.
Setiap keluarga mempunyai adat istiadat (kebiasaan). Adat istiadat adalah kebiasaan yang dilakukan dalam suatu kelompok.

Tradisi adat istiadat tersebut diwariskan kepada seorang anak dengan cara sosialisasi*).

*) Sosialisasi  adalah proses menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial.

Dengan cara langsung, contohnya dengan cara mengajarkan secara lisan tentang adat istiadat, tradisi, maupun kebiasaan yang berlaku dalam sebuah keluarga. Sedangkan dengan cara tidak langsung, misalnya dengan memberikan contoh perilaku.

b. Cerita dongeng.
Cerita dongeng juga merupakan salah satu cara untuk dapat mewariskan masa lampau. Dongeng adalan cerita yang tidak benar-benar terjadi (cerita fiksi), biasanya tentang kejadian2 pada masa lalu yang dianggap aneh oleh masyarakat setempat.

Pada cerita dongeng disisipkan pesan2 tentang sesuatu untuk dapat dipandang baik untuk dilakukan serta sesuatu yang tidak boleh dilakukan.


Melalui Masyarakat.

a. Adat istiadat.
Adat Istiadat dapat menjadi sarana untuk mewariskan masa lampau kepada generasi penerus. Masa lampau yang diwariskan oleh generasi terdahulu terhadap generasi selanjutnya terkadang tidak sama persis dengan yang terjadi pada masa lampau itu, tetapi mengalami perubahan sesuai perkembangan zaman.

b. Kepercayaan manusia.
Latar belakang munculnya sistem kepercayaan dalam masyarakat adalah kesadaran akan adanya jiwa yang sifatnya abstrak.

Kapan mulai tumbuh sistem kepercayaan dalam masyarakat Indonesia?

Di Indonesia diperkirakan mulai tumbuh sistem kepercayaan pada masa berburu & mengumpulkan makanan.


c. Pertunjukkan hiburan.
Menurut J.L. Brandes (seorang ahli sejarah berkebangsaan Belanda) menjelang masuknya pengaruh Hindu - Budha maupun menjelang kehidupan masyarakat indonesia mengenal tulisan, Indonesia sudah mempunyai sepuluh unsur pokok kebudayaan asli Indonesia. Apa saja?

Berikut sepuluh unsur pokok kebudayaan asli Indonesia adalah:

  1. Bercocok tanam padi di sawah.
  2. Mengenal seni gamelan yang terbuat dari perunggu.
  3. Pandai membatik (tulisan hias).
  4. Mengenal prinsip dasar permainan wayang untuk mendatangkan roh nenek moyang.
  5. Membuat barang2 dari logam, terutama perunggu.
  6. Susunan masyarakat yang teratur.
  7. Mengenal pengetahuan astronomi.
  8. Mempunyai kemampuan tinggi dalam pelayaran.
  9. Sudah mengenal alat tukar dalam perdagangan.
  10. Pola susunan masyarakat macapat.

Dalam pelaksanaan sistem religi, masyarakat praaksara menggunakan lima komponen. Sebutkan !

Berikut lima komponen tersebut adalah:

  1. Emosi keagamaan, emosi adalah penggerak keinginan manusia untuk dapat melakukan sesuatu, terutama dalam hal yang dianggap sesuai dengan keyakinan serta kebenaran yang diyakini mutlak.
  2. Peralatan ritus & upacara, berbentuk alat2 utama yang digunakan pada ritus & upacara serta menjadi simbol dari konsep religi yang dilambangkannya.
  3. Sistem ritus & upacara, sistem ini adalah tata kelakuan maupun sejumlah tahapan yang harus dilakukan untuk dapat mengadakan hubungan dengan yang diyakini serta melaksanakan ajaran2 agamanya.
  4. Sistem keyakinan, keyakinan manusia adalah nilai2 & konsep tentang sifat2 tuhan, alam gaip, serta kekuatan2 yang melebihi manusia & dianggap merupakan kebenaran yang mutlak.
  5. Umat agama, yang dimaksud adalah sekelompok orang yang meyakini serta melaksanakan ajaran2 agamanya.