Konsep Dasar Geografi

iPendidikan.com - Adik-adik tercinta, sebelum memulai pembahasan kali ini sebaiknya kita berdo'a dahulu, agar dapat dipermudah untuk memahami materi yang akan disampikan.'

Berdo'a menurut kepercayaannya masing-masing. Berdo'a mulai....

Berdo'a selesai.

Pada tulisan ini akan membahas materi pada mata pelajaran geografi tentang konsep dasar geografi yang merupakan standar untuk kelas X semester gasal. Tanpa basa-basi, langsung lihat saja !



Berikut konsep dasar geografi adalah:

A. Konsep Lokasi.

Konsep lokasi merupakan ciri khusus dari ilmu pengetahuan geografi. Konsep lokasi secara pokok dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. lokasi Absolut, Lokasi ini menunjukkan letak yang tetap pada sistem koordinat/grid. Dalam menentukan lokasi ini harus memakai letak secara astronomis yaitu berdasarkan garis bujur & garis lintang. Lokasi absolut sifatnya tetap & tidak berubah.
  2. Lokasi Relatif, Lokasi ini disebut juga dengan letak geografis. Lokasi relatif bersifat berubah-ubah serta sangat berkaitan dengan keadaan sekitarnya.
Pada konsep lokasi, setiap tempat dipermukaan bumi akan memiliki nilai tinggi apabila dihubungkan dengan kondisi sosial yang baik.

B. Konsep Jarak.

Jarak berkaitan dengan lokasi. Jarak juga dapat dinyatakan sebagai jarak tempuh, baik yang berkaitan dengan waktu perjalanan yang dibutuhkan ataupun dengan satuan biaya angkutan.

Pada hakikatnya jarak adalah pemisah antar tempat / wilayah, tapi definisi pemisah sekarang ini berubah dengan kemajuan-kemajuan di antaranya di bidang teknologi & komunikasi.

C. Konsep Aglomerasi.

Aglomerasi (pemusatan) adalah kecenderungan persebaran penduduk yang sifatnya mengelompok pada wilayah yang relatif sempit & bersifat menguntungkan karena kesamaan gejala maupun faktor-faktor umum yang menguntungkan.

Pada umumnya penduduk pedesaan mengelompok pada daerah dataran yang subuh. Di daerah perkotaan cenderung tinggal secara mengelompok pada tingkat sosial yang sejenis, contohnya permukiman elit, permukiman kumuh.

Keuntungan yang di dapat dengan adanya aglomerasi penduduk dengan tingkat kepadatan yang tinggi salah satunya adalah dimungkinkannya sistem ekonomi yang memanfaatkan jumlah penduduk yang besar sebagai daerah pelayanan ataupun pemasaran, tetapi meliputi wialyah yang sempit.

D. Konsep Morfologi.

Morfologi adalah perwujudan bentuk daratan muka bumi sebagai hasil penurunan maupun pengangkatan wilayah misalnya pengendapan, erosi, ataupun sedimentasi.

Morfologi daratan adalah perwujudan wilayah yang biasanya dipakai oleh manusia sebagai tempat untuk bermukim, & juga untuk usaha perekonomian maupun pertanian.

Pada umumnya, penduduk terpusat pada daerah-daerah lembah sungai besar & tanah datar yang subur. Sedangkan pada wilayah pegunungan dengan lereng terjal sangat jarang sekali yang digunakan sebagai tempat permukiman.

E. Konsep Pola.

Pola berkaitan dengan bentuk, susunan, maupun persebaran fenomena dalam ruang muka bumi, baik fenomena bersifat alami maupun fenomena sosial budaya.

Adapun contoh penerapan konsep pola di kawasan perkotaan yaitu masyarakat membangun kawasan pemukiman dengan pola sedemikian rupa supaya dapat mempermudah masyarakat untuk mencari tempat kerja, pasar, sekolah, sehingga mudah untuk dapat menciptakan kehidupan sehari-hari yang nyaman & sejahtera.

F. Konsep Keterjangkauan.

Keterjangkauan berkaitan dengan kondisi medan/ada tidaknya sarana angkutan serta komunikasi yang dapat dipakai sehingga keterjangkauan tidak selalu berkaitan dengan jarak.

Tempat dapat dikatakan terasing apabila tempat tersebut sukar dijangkau (dengan sarana angkutan maupun komunikasi) dari tempat lain.

Pada umumnya keterjangkauan berkaitan erat dengan perekonomian & perkembangan teknologi. Tempat yang keterjangkauannya sangat rendah sulit untuk mencapai kemajuan serta mengembangkan perekonomiannya.

G. Konsep Keterkaitan Keruangan.

Keterkaitan keruangan merupakan derajat keterkaitan persebaran fenomena dengan fenomena lain di tempat/ruang. Fenomena yang dimaksud adalah fenomena alam & fenomena kehidupan sosial. Adapun keterkaitan antara tingkat erosi & kesuburan tanah. Semakin besar tingkat erosi, maka kesuburan tanah semakin berkurang.


H. Konsep Nilai Kegunaan.

Nilai kegunaan setiap wilayah di muka bumi ini sifatnya relatif, artinya nilai kegunaan itu tidak sama, bergantung dari kebutuhan penduduk yang bersangkutan, contohnya penduduk yang tinggal di daerah pegunungan, mereka menganggap daerah pegunungan tidak mempunyai nilai kegunaan karena mereka berorientasi pada sumber2 pertanian di daerah dataran subur di bagian bawah. Sebaliknya, penduduk kota menganggap pegunungan mempunyai nilai kegunaan yang tinggi untuk rekreasi karena suasana alami pegunungan dapat menghilangkan penat dari suasana perkotaan.

I. Konsep Interaksi.

Interaksi merupakan kegiatan yang saling mempengaruhi daya, objek, antara tempat yang satu & tempat lainnya.

Interaksi antara daerah pedesaan & perkotaan sangat penting peranannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup antar keduanya.

Setiap tempat mengembangkan potensi SDA & kebutuhan yang tidak selalu sama dengan tempat lain. Perbedaan tersebut menimbulkan terjadinya interaksi antar wilayah.

J. Konsep Diferensiasi Area.

Pada hakikatnya wilayah adalah perpaduan antara berbagai unsur, baik unsur lingkungan alam ataupun sosial. Hasil perpaduan ini akan menghasilkan ciri khas bagi setiap wilayah.



Adik-adik tercinta telah mempelajari berbagai konsep geografi menurut beberapa tokoh. Untuk cari lagi tentang konsep-konsep geografi yang dikemukaan oleh tokoh-tokoh lain diantaranya adalah Strado, Ibnu khaldun, & Crates.

Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatian & kunjungannya kami ucapkan terima kasih. Salam, Tim iPendidikan.