Teori terbentuknya Tata Surya

iPendidikan.com - Matahari merupakan pusat tata surya. Matahari memiliki sejumlah anggota & membentuk sebuah susunan yang disebut tata surya. Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet tata surya adalah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), & Neptunus (4.500 km).

Teori terbentuknya Tata Surya
Foto: Ilustrasi matahari. (Alvian T S/iPendidikan.com )

Berikut beberapa teori yang menjelaskan terjadinya tata surya adalah:


Teori Protoplanet (Awan Debu).

Teori ini dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker yang kemudian disempurnakan oleh gerard P. Kuiper. Dalam teori awan debu mengatakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas & debu yang banyak. Salah satu dari gumpalan tersebut mengalami pemampatan & menarik partikel2 debu yang kemudian menbentuk gumpalan bola. Pada saat ini terjadi pilinan.

Pada bagian yang lebih tebal yang terletak di tengah & pada bagian tepi proses pilinannya berlangsung cepat sehingga gumpalan menjadi terpecah membentuk gumpalan-gumpalan yang lebih kecil.
Gumpalan ini membeku lalu menjadi bahan planet. Bahan planet inilah yang disebut sebagai protoplanet.

Teori Planetesimal.

Teori ini dikemukakan ilmuwan Amerika  pada awal abad ke – 20 oleh Chamberlien & F.R. Moulton. Pada teori ini mengatakan mula-mula ada matahari yang berpapasan dengan sebuah bintang. Oleh karena letaknya berdekatan, tarikan gravitasi bintang menyebabkan sebagian matahari tertarik ke arah bintang tersebut. Ketika bintang menjauh bahan2 itu sebagian ada yang terlepas & jatuh ke matahari, sedangkan sebagian menjadi gumpalan2 kecil (planetesimal) yang mulai melayang diangkasa sebagai planet mengelilingi matahari.

Teori Kabut (Nebula).

Pada zaman sebelum masehi, para ahli sudah memikirkan proses terjadinya bumi. Salah satunya ialah teori kabut yang dikemukakan oleh Immanuel Kant & Piere Simon de Laplace. Mereka terkenal dengan teori kabut kant laplace.
Dalam teori ini mengatakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut. Gaya tarik- menarik antargas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar serta berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah serta memadat Karena pendinginan. Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.

Teori kabut terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
  1. Matahari & planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabutnya yang begitu & besar.
  2. Kabut tersebut berputar serta berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkungan yang kemudian membentuk matahari. Pada waktu yang bersamaan materi lain pun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut planet, yang bergerak mengelilingi matahari.
  3. Materi-materi tersebut tumbuh menjadi besar & terus melakukan gerakan dengan teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap & membentuk susunan keluarga matahari.

Teori Pasang Surut.

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh james Jeans & Harold Jeffreys. Teori ini mengatakan bahwa pada awalnya terdapat sebuah bintang besar yang mendekati matahari dalam jarak pendek sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut air laut yang dikenal di bumi, ukurannya sangat kecil. Penyebabnya ialah kecilnya masa bulan serta jauhnya jarak bulan ke bumi (60 kali radius orbit bumi).

Akan tetapi apabila sebuah bintang yang bermassa hamper sama besar dengan matahari mendekat, akan berbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi.
Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa serta membentuk semacam lidah pijar yang sangat besar, menjulur dari massa matahari & merentang kea rah bintang besar itu.

Pada lidah yang panas ini terjadi perapatan gas2 & akhirnya kolom2 ini akan pecah, kemudian berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet.
Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian2 tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap planet terbentuk tadi.

Planet-planet akan berputar mengelilingi matahari & mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet2 besar, seperti saturnus & yupiter. Sedangkan pada planet2 kecil misalnya bumi, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.

Teori Bintang Kembar (Lyttleton).

Teori ini dikemukakan pada tahun 1930-an. Dalam teori ini menyatakan bahwa pada awalnya terdapat dua buah bintang kembar yang kemudian salah satu bintang tersebut meledak. Oleh sebab pengaruh gaya gravitasi, maka bintang yang meledak menjadi kepingan2 kecil yang bergerak mengelilingi bindang yang tidak meletak.

Bintang yang tidak meledak merupakan matahari, sedangkan kepingan-kepingan yang bergerak mengelilinginya menajdi planet2.

Dear adik-adik, cukup sekian pembahasan tentang teori terbentuknya tata surya ini yang dikemukakan oelh beberapa ahli. Terima kasih. Salam, Tim iPendidikan.